Rabu, 30 Oktober 2013

Usaha Kecil Menengah (UKM)



berikut ini adalah tugas wawancara saya guna memenuhi tugas softskill yang di berikan. pada kesempatan kali ini saya mendatangi warnet (warung internet) dekat rumah saya .. 
lalu saya mewawancarai pemilik warnet tersebut .. warnet ini di beri nama "AINET"
berikut pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan :

 Perkiraan biaya dan Rata2 Jumlah Penjualan

1. berapakah Iuran Speedy perbulan ?


         Rp. 750.000,-



2. Berapakah Biaya Listrik perbulan ?
         Rp. 500.000,- 

3. berapakah Gaji pegawai @ 2 orang setiap bulannya ?
    perorang = Rp 500.000             
    untuk 2 orang = Rp. 1.000.000,-

4. berapakah Biaya pemeliharaan setiap bulannya ?
         Rp. 200.000,-
5. Pemilik
         Rp. 850.000,-
6. berapakah Sewa tempat perbulan ?
         Rp. 500.000

Jumlah
               
Rp. 3.800.000,-

Warnet ini berdiri kurang lebih 3 tahun yang lalu. Pemiliknya mempekerjakan 2 orang sebagai operator yang bertugas untuk memonitoring dan mengoperasikan system billing. Warnet ini memiliki 10 bilik client yang dapat dikendalikan dengan aplikasi billing pada computer server. Lalu pemilik akan mendapatkan laporan akhir dari semua kegiatan yang berlangsung pada warnetnya melalui tools yang terdapat pada billing yang berfungsi sebagai penyimpan segala file database warnetnya.

        Aplikasi utama yang digunakan oleh warnet ini bernama Billing Exploler Deskpro6 2007 F9 dan database Access. warnet ini tidak memberikan informasi yang lengkap mengenai penggunaan databasenya. Namun, secara umum, penggunaan database warnet ini digunakan untuk Report Database per hari/bulan/tahun, jumlah transaksi, dan juga File Database Member.




berikut ini adalah diagram dfdnya .

Senin, 28 Oktober 2013

tugas softskill

bab 5
memahami dan mendesain data akutansi
-    Mampu memahami atribut, kunci utama dan kunci asing.
-    Memahami kardinalitas hubungan(1:1, N:1 / 1:N, M:N)

Disini kita akan menjelaskan bagaimana mendesain file data. Focus kita adalah pada perancangan data untuk basis data relasional. Pada basis data relasional data disajikan berupa tabel dua dimensi yang disebut relasi. Data disimpan di table, yang ekuivalen dengan file dan kita menggunakan istilah tersebut berganitan. Kolom dalam tabel disebut sebagai atribut.
Basis data relasional adalah teknologi penting untuk sistem akutansi, yaitu pengumpulan data terkait yang komprehensif yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan, memodifikasi, da menyaring informasi dari basis data.
-    Mengidentifikasi file
File transaksi digunakan untuk mencatat informasi mengenai berbagai kejadian di dalam proses bisnis organisasi. Atribut-atribut record transaksi meliputi data transaksi pelaku yang berhubungan dengan transaksi contohnya : pelanggan, pemasok, tenaga penjual.
File induk menyimpan data acuan dan data ringkasan tentang berbagai entitas yang berkaitan dengan kejadian contohnya : barang/jasa, perusahaan, agen internal, agen eksternal dan buku besar.
-    Kejadian dan file transaksi
Setelah di identifikasi kejadian kejadian dalam proses bisnis dapat mengidentifikasi perlunya file transaksi dalam SIA, mengapa “file(-file) transaksi diperlukan?” alasan (-file) adalah bahwa ini biasanya berguna untuk menyimpan informasi mengenai satu kejadian dalam dua atau lebih file transaksi.
-    Mendokumentasikan file transaksi
Pedoman untuk mengidentifikasi perlunya tabel transaksi, harus adanya kejadian tentang SIA bahwa informasi tidak perlu dicatat dalam siskom. Diantarnya diharuskan :
1.    Menentukan kejadian – kejadian didalam proses
2.    Keluarkan kejadian yang tidak perlu dicatat dalam sistem
3.    Keluarkan kejadian query
4.    Keluarkan kejadian pemeliharaan

-    Kejadian dan table induk sistem informasi yang mendukung suatu proses memerlukan
tabel transaksi maupun tabel induk. Daftar ini akan diperluas dengan menambahkan tabel induk kas dan buku besar contohnya barang/jasa, agen, kas, file induk buku besar.
Secara umum tabel induk digunakan untuk menyimpan data yang relative permanen tentang entitas. Keuntungan penggunaan tabel induk untuk menyimpan data jenis ini diberikan dibagian selanjutnya. Salah satu manfaat dari tabel induk yaitu untuk menghemat waktu entri data dan ruang penyimpanan.

-    Atribut dan hubungan
Analisis kejadian digunakan untuk mengidentifikasi transaksi dan tabel induk yang diperlukan. Konsep menghubungkan tabel transaksi ke tabel induk juga diperkenalkan. Bagian ini menjelaskan tiga konsep penting yang akan membantu anda memperbaiki desain awal yang dikembangkan dari analisis kejadian : 1. Kunci primer, 2. atribut terbuhung 3. Kardinalitas hubungan.

1.    Kunci utama
Yaitu atribut yang secara unik mengidentifikasi record di tabel, ketika record ditambahkan ke tabel setiap record digunakan sebagai nilai kunci utama yang hanya mengidentifikasi record tersebut.
2.    Kunci asing
Yaitu field di tabel yang merupakan kunci utama dibeberapa tabel lainnya. Kunci asing digunakan untuk menghubungkan satu tabel lainnya.
3.    Hubungan antartabel
Yaitu hubungan menunjukan beberapa banyak keterjadian dari satu jenis entitas yang dihubungkan dengan jenis entitas lainnya.

-    Menentukan kardinalitas
Tidak selalu mudah untuk menentukan kardinalitas hubungan, pola kardinalitas harus dilihat untuk membantu kita, bahwa setiap pola membuat dua pernyataan independen tentang hubungan antarentitas.
-    Signifikasi konsep untuk aplikasi basis data
Bagian ini menjelaska pentingnya tiga konsep-kunci utama, kunci asing dan hubungan yang di definisikan terdahulu.
•    Mengimplementasikan dokumen dan laporan.
Paket data seperti ms accses menggunakan tiga konsep ini dalam menggabungkan informasi dari tabel – tabel untuk menjawab pertanyaan pengguna dan dalam menghasilkan dokumen dan laporan.
•    Mengimplementasikan formulir input
Formulir input digunakan untuk membuat entri data lebih akurat dan efisien, desain formulir tergantung pada kunci utama dan kunci asing serta hubungan antartabel.
•    Mengontrol data SIA
1.    Selama menambah record pesanan kita perlu memasukan pelanggan ke peranti lunak, lalu akan memeriksa record pelanggan tersebut yang berhubungan  ada atau tidaknya.
2.    Jika menghapus record pelanggan peranti lunak akan memeriksa apakah terdapat pesanan yang masih belum terpenuhi untuk pelanggan tersebut

Bab 6
Bab ini di mulai dengan pembahasan tentang query. Query adalah elemen penting basis datarelasional. Anda harus memahami fitur query yang baik agar dapat menggunakan peranti lunak DBMS secara efektif.
•    Bahasa Query : pengembang dan pengguna SIA perlu mengkomunikasikan kebutuhan informasi mereka ke DBMS. Bahasa alami seperti bahasa inggris sangat tidak tepat untuk tujuan ini . bahasa query telah di kembangkan untuk memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan DBMS dalam bentuk yg lebih terstruktur.
`     Structured query language (SQL);
      SQL merupakan bahasa standar untuk melakukan query basis data relasional. Pengetahuan mengenai SQL akan memudahkan anda bekerja dengan berbagai peranti lunak DBMS. Format dasar sql sebagai berikut :
Format        Contoh SQL
SELECT atribut        SELECT pemesanan#, tanggal, pelanggan#
FROM tabel        FROM pemesanan
WHERE kriteria        WHERE tanggal=#01/06/2006#
Format ini memungkinkan anda untuk (1) menentukan atribut agar di masukkan dalam output, (2) mengakses data dari table berdasarkan pada suatu kondisi ,(3)menentukan table dari mana atribut yang di gunakan di dalam criteria dapat di peroleh. Kekuatan basis data relasional berasal dari kemampuan untuk menyaring informasi dari table dan menggabungkan imformasi dari banyak table. Anda dapat memasukkan beberapa table terhubung setelah FROM di pernyataan SQL terdahulu.
Query by example(QBE):
QBE adalah suatu pendekatan yang lebih sederhana , meskipun kurang kuat, untuk berkomunikasi tentang basis data. Perancang menentukan output yang di inginkan dari suatu table atau lebih dengan menggunakan sebuah grid. Nama dari setiap atribut (field) yang di inginkan di masukkan ke dalam kolom yang berbeda di dalam grid. Criteria di dalam pemilihan di masukkan di dalam kolom atribut yang sesuai.
Bedasarkan pesanan-pesanan ELERBE akan di gunakan untuk mengilustrasikan dasar-dasar query di sepanjang bagian ini. Penggunaan system ini akan memerlukan contoh informasi berikut dari basis data :
•    Query A    : daftar seluruh publikasi menurut pengarang tertentu
•    Query B     : daftar seluruh pesanan pada tanggal tertentu
•    Query C     : edisi baru publikasi yang akan d rencanakan. Manajer pemasaran ingin menghubungi pelanggan yang memesan sejumlah besar salinan produk ini pada tahun tertentu . asumsi bahwa table ini berisi pesanan-pesanan untuk banyak tahun. Pemasaran menginginkan laporan tersebut memasukkan nama pelanggan, alamat, contact person, telepon, dan jumlah yang di pesan.
•    Query D     : perhatikan query yg sama dengan query c kecuali bahwa kita tidak ingin membatasi output menurut tahun. Jadi kita ingin seluruh pesanan produk tanpa memerhatikan pesanan kita di tempatkan.
•    Query E     : perhatikan query yang sama sepeti query C kecuali manajer ingin bisa menghasilkan laporan seperti itu dengan menerima judul publikasi.

SPESIFIKASI QUERY
•    QUERY SATU TABEL
•    QUERY Banyak Tabel
Menentukan Kriteria dengan Banyak Kondisi
Anda sering kali menentukan query dengan banyak kondisi . di SQL criteria ini di hubungkan oleh operator “AND” sebagai berikut.
    (Tanggal_Pesanan>#31/12/2005# AND Tanggal_Pesanan<#01/01/2007#)AND
    Judul = “Management Informasi System”
    Operator AND merupakan operator Boolean, yang berarti bahwa setiap kondisi di criteria haruslah benar untuk seluruh criteria yang akan di penuhi. Di QBE grid, anda hanya cukup memasukkan kondisi dan melalui default, MS access akan mengasumsikan bahwa kondisi-kondisi ii di hubungkan dengan AND. Kondisi juga dapat dihubungkan dengan operator “OR”. Sebagai contoh kroteria(Judul= “Building Basis data dan Applications” OR Judul= “Management Information System”) akan mencari table-tabel untuk kedua buku tersebut.
QUERY Kompleks dan Pola Navigasi
Bagian terdahulu membahas penggunaan query untuk menyaring secara fleksibel dari basis data. Prosessor query mampu menyajikan yang di pilih dalam suatu desain yang menyerupai kertas kerja. Pada beberapa kasus Hal tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Akan tetapi di banyak kasus terutama untuk query yang melibatkan lebih dari satu table, output yang di tampilkan pada layar setelah menjalankan query  mungkin tidaklah cukup.  Peranti lunak DBMS biasanya memiliki penulisan laporan (report writer) di samping prosessor query.
Di bagian ini kita akan terus menggunakan konsep-konsep desain query dari bagian terdahulu untuk menentukan informasi isi laporan di tinjau daritabel-tabel yang mendasari di dalam basis data. Pehaman jenis-jenis laporan yang biasanya di hasilkan oleh SIA  akan mempermudah anda untuk memahami laporan-laporan tertentu yang di hasilkan oleh paket atau mendesain laporan untuk system informasi. Sebagai pengguna, perancang, dan evaluator system akutansi, akuntan diharapkan memahami dan mampu menginterpretasikan berbagai laporan. Laporan yg dihasilkan oleh SIA sering kali tidak dikenal oleh mahasiswa yang pengalamannya terbatas pada laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
 Tata Letak Laporan
Sebagian besar laporan memiliki header laporan, header halaman, footer halaman dan footer laporan. Header laporan menunjukan informasi yg diterapkan pada seluruh laporan (misalnya nama laporan, dan perusahaan, tanggal laporan, dan nomor halaman). Di seluruh format laporan yg di tunjukkan, informasi di bagian atas laporan sangat penting untuk memahaminya. Judul yg informative harus di gunakan, tanggal laporan harus di cetak, dan criteria pemilihan data pada laporan harus di buat secara eksplisit.
Header halaman (page header) dapat digunakan untuk menentukan informasi yang tampak di bagian atas halaman. Footer Halaman(page footer) tampak di bagian bawah setiap halaman dan biasanya mencakup nomor halaman; footer laporan (report folder) terlihat satu kali di bagian akhir laporan. Footer laporan biasanya di gunakan untuk menyajikan informasi ringkasan seperti total semuanya. Bagian perincian laporan(report detail) berisi informasi utama di laporan. Bagian ini menyajikan data mengenai berbagai entitas.
Mengelompokkan atribut.=Laporan berkelompok adalah laporan yg di kelompokkan menurut sesuatu. Header Kelompok.=Header kelompok (group header) dapat di gunakan untuk menyajikan informasi umum bagi kelompok tersebut . perincian Kelompok  = transaksi yg berkaitan denga kelompok di sebutkan di bagian perincian kelompok.Footer kelompok=footer kelompok juga dapat digunakan untuk memberikan informasi yg bermanfaat di dalam laporan yang di kelompokkan.
Isi Laporan
Seperti query, perancang harus menganalisis kebutuhan informasi pengguna, kemudian memutuskan data apa yg perlu dimasukkan di dalam setiap laporan. Kemudian tata letak awal laporan dapat di buat dengan dengan table yg memuat unsur-unsur data yg di perlukan utuk laporan tersebut harus diidentifikasi.
Organisasi Laporan
Dengan membaca kerangka desain laporan ,seseorang dapat menentukan hal berikut :
•    Data dikelompokkan menurut produk#
•    Header kelompok memiliki data acuan dari tbael persediaan
•    Bagian perincian kelompok mendaftar transaksi; informasi berasal dari table Perincian_Penjualan dan Tabel Penjualan
•    Footer kelompok meliputi perhitungan ringkasan Jumlah_Barang_di_Gudang_Sekarang.
•    Jumlah_Barang_di_Gudang_Sekarang memerlukan data dari kedua table . dan di hitung sebagai Jumlah_Barang_di_Gudang_Awal.
Laporan Kejadian
Di bagian ini akan di jelaskan tentang beberapa jenis umum laporan SIA dengan menggunakan tata letak dan kerangka desain laporan.  Sebagian besar isi laporan kejadian menggunakan data yg tersedia di dalam table transaksi. Contoh-contoh laporan transaksi  meliputi pemesanan pembelian, faktur pembelian, pengiriman, penerimaan kas, dan laporan produksi.
Daftar Kejadian Sederhana
Daftar kejadian sederhana(simple event lists) menyediakan daftar kejadian yg sederhana selama satu periode waktu yg disusun menurut tanggal kejadian atau nomor transaksi tanpa adanya pengelompokkan atau subtotal.
Laporan Perincian Kejadian Dikelompokkan
Laporan Perincian Kejadian Dikelompokkan(grouped event detail reports) menampilkan daftar kejadian selama satu periode dan umumnya dikelompokkan menurut barang/jasa atau agen.  Laporan seperti itu dapat mencakup data acuan mengenai barang/jasa/agen maupun perincian kejadian yg berhubungan dengan barang/jasa atau agen. Biasanya subtotal dilaporkan pada laporan perincian kejadian dikelompokkan.
Laporan Ringkasan Kejadian
Laporan Ringkasan Kejadian(event summary report) meringkas data kejadian menurut berbagai parameter. Contohya adalah penjualan yg diringkas menurut bulan, atau penjualan yg diringkas menurut pelanggan.
Laporan Satu Kejadian
Laporan Satu Kejadian(single event report)menyajikan perincian mengenai  satu kejadian. Sering kali laporan ini dicetak untuk tujuan dokumentasi atau untuk diberikan kepada pelanggan atau pemasok.
Daftar Acuan Dan Laporan Status
Tidak seperti laporan kejadian yang memfokuskan pada pengorganisasian dan peringkasan data kejadian, daftar acuan dan laporan status memfokuskan pada penyediaan informasi mengenai barang, jasa , atau agen.
Daftar Acuan : daftar acuan (reference list) hanya melaporkan data acuan yg di ambil dari table induk.
Laporan status ; laporan status(status report) menyediakan data ringkasan mengenai barang, jasa, atau agen. Ingat bahwa data ringkasan adalah data di record barang, jasa, atau agen yg meringkas hasil-hasil transaksi masa lalu

bab 7.MEMAHAMI DAN MENDESAIN FORMULIR
Formulir input: isi dan organisasi
Pada bab ini akan membahas tentang bagaimana mempelajari mendesain formulir.
Formulir diperlukan untuk memasukkan pesanan langsung pelanggan kedalam tabel pesanan. Sistem yang mudah dioperasikan tidak mengharuskan pengguna untuk menemukan dimana seluruh data pesanan disimpan dan kemudian melihat atau mencatat data didalam tiga atau empat tabel. Formulir menyajikan antarmuka (interface) yang mudah digunakan untuk pengguna akhir. Pengguna akhir tidak harus mengetahui desain tabel atau mencari tabel-tabel  yang diperlukan untuk menyimpan data mengenai kejadian tertentu.

Analisis kejadian dan formulir
Proses anlisis kejadian dapat digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan akan formulir input. Contoh nya daftar-daftar kejadian dan mengidentifikasi kejadian kejadian yang memerlukan formulir. Karena kejadian yang didaftar memerlukan informasi dari tabel induk pelanggan dan persediaan, kejadian untuk menyimpan file ini telah ditambahkan kedaftar tersebut.
   
Hubungan antara formulir input dan tabel
Formulir biasanya digunakan untuk menambahkan data ketabel. Terdapat tiga hubungan antara tabel dan formulir. Hanya hubungan pertama saja yang memiliki hubungan satu dengan satu antara formulir dan tabel.
1.Satu formulir untuk mencatat data disatu tabel. Contohnya adalah formulir arsip manajer yaitu digunakan untuk menambahkan data hanya kesatu tabel saja(pelanggan).
2.Satu formulir untuk mencatat data didua tabel atau lebih.contoh nya dormulir entri pesanan yang mengakibatkan penambahan satu record ketabel pesan dan satu record ke tabelperincian_pesanan.
3.Dua formulir atau lebih untuk mencatat data disatu tabel. Contoh nya dua formulir digunakan untuk mencatat data ditabel persediaan, satu untuk mengarsipkan persediaan dan lainnya untuk mengarsipkan harga persediaan.

Jenis-jenis formulir input
Formulir yang digunakan untuk entri data dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu formulir entri satu record, formulir bentuk tabel dan formulir entri multitabel.

Cara-cara entri data
Data dapat dimasukkan kedalam sebuah formulir dengan empat cara yaitu:
1.Agen internal mengetik data.
2.Agen internal memilih data untuk dimasukkan dengan menggunakan tabel perincian, tabel radio, atau kotak cek.
3.Agen internal memindai kode batang produk atau kartu identifikasi pelanggan.
4.Pengguna memasukkan data dengan menggunakan formulir disitus web perusahaan.

Mengidentifikasi formulir yang diperlukan
Kebutuhan formulir bergantung pada data apa yang perlu dikumpulkan dan bagaimana data tersebut akan dikumpulkan. Data yang diperlukan diidentifikasi berdasarkan kebutuhan akan informasi mengenai kejadian-kejadian didalam proses dan mengenai agen, barang dan jasa terkait.
Uml use case dapat digunakan untuk membuat model interaksi antara pengguna dengan sistem. Uml case juga dapat digunakan sebagai alatdokumentasi.
Salah satu alat yang dapat digunakan sebagai bantuan dalam mengembangkan diagram use case adalah kerangka kerja CRUD. Kerangka kerja ini menunjukan fungsi-fungsi dasar yang diperlukan untuk sistem manajemen basis data. CRUD adalah kepanjangan dari create read update dan delete.

Mendokumentasikan isi dan organisasi formulir
Seperti lapora, kita perlu mendokumentasikan tata letak maupun isi dan organisasi formulir dalam bentuk data pada tabel-tabel yang mendasari.
Terdapat lima unsur formulir yang memerlukan dokumentasi.
1.Atribut yang dicatat ditabel
2.Atribut yang ditampilakn dari tabel.
3.Field perhitungan.
4.Kunci asing.
5.Query

Interaksi dengan formulir: mengendalikan input SIA
Formulir merupakan pintu masuk kebasis data. Sebagian besar resiko didalam sistem informasi akutansi terjadi pada saat entri data. Data dapat dimasukkan secara tidak akurat atau bahkan secara curang. Jadi, disampingkan merencanakan isi dan organisasi formulir, perancang sistem dan akuntan perlu mengembangkan pengendalian yang efisien dan efektif atas proses entri data.

Elemen-elemen antarmuka formulir
Elemen-elemen antarmuka formulir merupakan objek-objek pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan tindakan. Seluruh aspek formulir dikendalikan oleh elemen-elemen antar muka.
Beberapa elemen antarmuka yaitu kotak teks, label, fitur pencarian, tmbol perintah, tombol radio, dan kotak cek.

Menigkatkan akurasi dan efisiensi entri data
Alasan penting kedua penggunaan formulir adalah untuk menigkatkan pengendalian internal.
Terdapat 10 pengendalian yang dapat digunakan pada formulir entri untuk menigkantkan akurasi dan efiseinsi entri data:
-Fitur pencarian
-Pemindaian
-Pemerikasaan record
-Konfirmasi
-Integritas referensial
-Pemeriksaan format
-Aturan validasi
-Default
-Melarang field kosong
-Nilai yang dihasilkan komputer
-Meningkatkan pengguna untuk menerima atau menolak data

Pengendalian input dan pengendalian arus kerja
Pengendalian inpur dan arus kerja saling berkaitan. Perbedaan nya pengendalian input mengacu pada pemerikasaan yang dilakukan secara otomatis dengan komputer itu sendiri. Misalnya aplikasi komputer dapat memeriksa keberadaan record yang dibuat selama kejadian terdahulu menampilkan data dari record seperti itu, atau membandingkan nilai yang akan dimasukkan dengan nilai yang disimpan direcord lainnnya.

Mendesain formulir
Pada bagian ini akan dijelaskan bagaimana kita dapat mendesain  formlir secara sistematis untuk aplikasi SIA.

Mengidentifikasi dan mendokumentasi formulir yang diperlukan
Untuk mengidentifikasi formulir yang diperlukan pertama kali kita mengidentifkasi kejadia-kejadian didalam proses bisnis. Contoh nya terdapat 2 kejadian yang dapat diidentifikasikan yaitu melakukan penjualan dan menyetorkan kas.
Formulir entri data satu record: tabel arsip manajer
Formulir satu record: formulir setoran
Formulir entri data bentuk tabel: asrsip persediaan
Formulir entri multitabel:mencatat penjualan


Kamis, 17 Oktober 2013

Sistem Informasi Akutansi

I.                   Mengenal Sistem Informasi Akutansi
Proses bisnis dan sistem informasiakutansi
Proses bisnis(business process) adalah urutan aktivitas yang di laksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan serta menjual barang dan jasa. Para akuntan memanfaatkan proses bisnis perusahaan dalambentuk siklus transaksi. Siklus transaksi (transaksisysles) mengelompokan kejadian-kejadian terkait  yang pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian(events) adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu.  Terdapat tiga siklus transaksi utama :
·         Siklus pemerolehan/ pembelian (acquisition/purchasing cycle) adalah pembelian dan pembayaran untuk barang-barang atau jasa.
·         Siklus konversi (conversion cycle) adalah proses mengubah sumber daya yg di peroleh menjadi barang-barang dan jasa.
·         Siklus pendapatan (revenue cycle) mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan.
Sistem informasi manajemenSIM  (management information system—MIS) adalah suatu system yg menangkap data tentang satu organisasi, menyimpan dan memelihara data serta menyediakan informasi yg berguna bagi manajemen.Sistem informasi akutansi—SIA (accounting information system—AIS) dapat di pandang sebagai bagian dari SIM organisasi.
Lingkup Sistem Informasi Akutansi
System informasi akutansi adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akutansi dan keuangan ,juga informasi lain yang di peroleh dari pengolahan rutin atau transaksi akutansi. SIA menyelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan dalam satuan unit dan mata uang, penagihan kas, pesanan pembelian, penerimaan barang, pemabyaran, gaji ,dan jam kerja. Bayak perusahaan kini berusaha untuk mengonversi system informasi mereka yang terpencar menjadi system perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning—ERP system). ERP adalah suatu system manajemen bisnis yang mengintregasikan semua aspek proses bisnis perusahaan, termasuk subsistem-subsistem.
Penggunaan Sistem Informasi Akutansi
Bagian ini menjelaskan apa yang di kerjakan SIA danmemberikan lima macam penggunaan informasi akutansi.
·         Membuat laporane ksternal
Perusahaan menggunakan system informasi akutansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah, dan yg lain. Laporan-laporan ini mecakup laporan keuangan, SPT  pajak, dan laporan yang di butuhkanolehbadan-badanpemerintah yang mengatur perusahaan dalam industri perbankan dan utilitas.
·         Mendukung aktivitas rutin
Para manager memerlukan satu system informasi akutansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan tersebut.
Mendukung pengambilan keputusan dan Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yg tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi.Informasi ini sangat penting untuk merencanakan produk baru, memutuskan produk-produk apa yg harus ada di persediaan, dan memasarkan produk kepada para pelanggan.
·         Perencanaan dan pengendalian
Suatu system informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan pengendalian.Informasi mengenai anggaran dan biaya standar di simpan oleh system informasi dan laporan di rancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah actual. Menggunakan pemindai untuk mencatat barang yg di belidan di jual mengakibatkan terkumpulnya jumlah informasi yg sangat banyak dengan biaya yg rendah memungkinkan pengguna untuk merencanakan dan mengendalikan dengan lebih terperinci.
·         Menerapkan pengendalian  internal
Pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakan-kebijakan , prosedur-prosedur dan system  informasi yang di gunakan untuk melindungi asset-aset perusahan dari kerugian atau korupsi dan untuk memeliha keakuratan  data keuangan.

Peranakuntan dalam hubungan dengan SIA
Cara lainuntuk memahami artidari system informasi akutansi adalah dengan mempertimbangkan hubungana ntara system informasi akutansi dan pekerjaan akuntan.
Peran-peranakuntan di ELERBE :
§  Akuntan sebagai pengguna
§  Akuntan sebagai manajer
§  Akuntan sebagai konsultan
§  Akuntan sebagai evaluator
§  Akuntan sebagai penyedia jasa akutansi dan perpajakan

II.                 PROSES BISNIS DAN DATA SIA
System akuntasi bersifat kompleks dan banyak keahlian diperlukan untuk mengevaluasi SIA.akuntan perlu untuk meninjau ulang dokumentasi, melakukan wawancara dan mengamati transaksi transaksi untuk mengamati system akutansi klien.
Proses dankejadianbisnis
Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh suatubisnis untuk memperoleh ,menghasilakan, serta menjual barang dan jasa. Satu cara penting untuk mempelajari proses bisnis perusahaan bisnis adalah dengan berfokus pada siklus transaksi. Siklus transaksi (transaction cycle) mengelompokan kejadian terkait yg pada umumnya terjadi pada suatu urutan tertentu.Masing-masing siklus transaksi melibatkan lebih dari satu kejadian. Proses bisnis dapat disusun menjadi siklus transaksi utama :
·         Siklus pemerolehan/pembelian (acquisition/purchasing cycle) adalah pembelian dan pembayaran untuk barang-barang atau jasa.
·         Sikluskonversi (conversion cycle) adalah proses mengubah sumber daya yg di peroleh menjadi barang-barang dan jasa.
·         Siklus pendapatan(revenue cycle) mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan.

SIKLUS PENDAPATAN :
Siklus pendapatan dari jenis organisasi yg berbeda dapat saja sama dan mencakup di dalamnya sebagian atau semua operasi berikut ini :
§  Merespon permintaan informasi dari pelanggan
§  Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa di masa mendatang.
§  Menyediakan jasa atau mengirimbarang kepada pelanggan
§  Menagih pelanggan
§  Melakukan penagihan uang
§  Menyetorkan uang kas ke bank
§  Menyusun laporan
SIKLUS PEMEROLEHAN :
Seperti halnya siklus pendapatan, siklus pemerolehan dariorganisasi dengan jenis yg berbeda pada dasarnya bersifa tsama karena kebanyakan mencakup didalamnya sebagian atau semua operasi berikut ini :
§  Mendiskusikan dengan para pemasok
§  Memperoses permintaan
§  Membuat perjanjian dengan pemasok untuk membeli barang atau jasa di masa mendatang
§  Menerima barang dan jasa dari pemasok
§  Mengakui klaim atas barang dan jasa yang diterima
§  Memilih faktur-faktur yang akan di bayar
§  Menulis cek

Pengidentifikasikan kejadian dan proses bisnis
Akutansi pada dasarnya adalah suatu system informasi, dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana system informasi beroprasi.Bagian ini menyediakansuatucara yang sistematis untuk memisahkan suatu proses dalam satu rangkaian kejadian:
Pedoman mengakui kejadian
Pedoman1 :kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu aktivitas. Untuk mengidentifikasikan kejadian, proses dimulai ketikaseseorang/ departemen dalam organisasi menjadi aktif. Untuk selanjutnya orang /departemen yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut di sebut sebagai agen internal(internal agent)
Pedoman2 :abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal. Pedoman ini berlaku untuk aktivitas yang terjadi kapan saja dalam suatu proses.
Pedoman3 :kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab di pindahkan dari suatu agen internal keagen internal lainnya.
Pedoman4 :kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah di selaatau di interupsi dan di lanjutkan kemudian oleh agen internal yg sama. Setelah interupsi,seseorang di luar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut . sebagai alternatif, proses itu dapat di lanjutkan pada suatuwaktu yang sudah dijadwalkan .
Pedoman5 :gunakan suatu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari kejadian itu.

Pengorganisasian data dalam sia .
Satu motivasi penting untuk mengidentifikasikan kejadian dari uraian naratif mengenai suatu proses bisnis adalah bahwa data SIA berhubungan erat dengan kejadian . SIA merekam data tentang berbagai kejadian yg dibahas .
Sistem manual untuk siklus pendapatan dan bukubesar
Kejadian yang mempengaruhi buku besar . proses bisnis seperti yg di gambarkan.
III.MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUNTANSI

Disini akan dijelaskan tentang mengorganisasi informasi tentang proses bisnis dalam bentuk grafis yang mudah dipahami dan memahami paparan grafis yang telah dikembangkan oleh pihak lain.
Proses pembuatan diagram sistem mempunyai banyak manfaat. Untuk para akuntan dalam peranannya sebagai evaluator sistem dan sebagai auditor, diagram aktivitas memberikan cara yang lebih sistematis untuk menganalisis proses-prosesyang terjadi dalam perusahaan.
Dengan demikian digram seperti itu menawarkan suatu cara yang efektif untuk mengomunikasikan informasi tentang proses bisnis dan sistem akuntansi kepada para pemakai.

Diagram akitivitas UML
Ada beberapa teknik untuk mendokumentasikan dokumen bisnis didalam buku teks ini, digunakan unfied modeling language (UML), suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh grady booch, jim rumbaugh dan ivar jacobson.
Diagram aktivitas UML dan peta mempunyai beberapa karakteristik umum yang membuatnya bermanfaat:
  • Baik peta maupun diagram aktivitas menyediakan representasi informasi grafis yang lebih mudah dipahami dibandingkan dengan uraian naratif
  • Peta menggunakan lambang standar untuk menyampaikan informasi misalnya kejadian, agen, dokumen dan file.
  • Peta dan diagram aktivitas dibuat oleh ahlinya tetapi dapat dibaca oleh para pemakai dengan sedikit pelatihan.
  • Baik peta maupun diagram aktifitas dapat menyediakan gambaran tingkat tinggi, seperti halnya juga yang tingkat rendah.

Overview activity diagram dan diagram detailed activity
Diagram aktivitas diorganisasikan menjadi dua jenis yaitu:
  • Overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan kejadian-kejadian ini dan aliran informasi antar kejadian.
  • Detailed diagram sama dengan peta dari sebuah kota. Diagram ini menyediakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukan pada overview diagram.
UML bersifat fleksibel dan memungkinkan diagram aktivitas untuk dibuat pada tingkat detail yang berbeda. UML adalah satu dari banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat model SIA.

Memahami overview activity diagram
Sebelum mengetahui bagaimana cara menggambar diagram akrivitas, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara membacanya.

Membuat overview activity diagram
Langkah1: Membaca uraian narasi dan mengidentifikasikan kejadian penting.
Langkah2: Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukan batasan kejadian dan nama-nama kejadian.
Langkah3: Menunjukan agen yang terlibat didalam proses bisnis dengan menggunakan swimlanes.
Langkah4: Membuat diagram untuk masing-masing kejadian.
Langkah5: Menggambar dokumen yang dibuat dan digunakan didalam proses bisnis.
Langkah6: Menggambar tabel (file) yang dibuat dan digunakan didalam proses bisnis.

Memahami detailed activity diagram
Pembahasan ini memperkenalkan detailed activity diagram. Detailed activity diagram menunjukan informasi mengenai aktifitas dalam suatu kejadian spesifik. Untuk membuat detailed diagram kita perlu untuk mengidentifikasikan aktivitas individu dalam setiap kejadian. Contohnya kejadian menerima pesanan.

Membuat detailed activity diagram
Simbol yang digunakan dalam detailed activity diagram dan overview activity diagram adalah sama. Perbedaan utama adalah bahwa segi empat panjang pada detailed activity diagram menunjukan aktivitas, bukan kejadian. Pedoman umum untuk kedua jenis diagram tersebut tidak diualang misalnya swimlane, dokumen, dan tabel.

Overview activity diagram dan detailed activity diagram
Berikut ini adalah dokumentasi diagram aktivitas UML yang disediakan:
  • Anotasi narasi yang menunjukan kejadian dan aktivitas
  • Tabel arus kerja
  • Overview activity diagram untuk proses pendapatan
  • Detailed activity diagram


IV.MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS

Pada bab ini membahas sasaran pengendalian internal penting dari suatu organisasi dan risiko tidak tercapainya sasaran ini. Bab ini akan mencejelaskan bagiamana seseorang dapat menentukan risiko-risiko ini dengan menggunakan konsep yang terkait dengan siklus transaksi, kejadian, aktivitas, dan file.

Pengendalian internal dan peran akuntan
Pengendalian internal adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnya yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut : efektifitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pemahaman yang baik mengenai pengendalian internal penting bagi akuntan yang berperan sebagai manajer, pengguna, perancang, dan evaluator sistem akuntansi
  • Tanggung jawab manajer atas pengendalian internal telah dibuat secara eksplisit diundang-undang sarbanes-oxley tahun 2002 dan standar no.2 public company accounting oversight board (PCAOB) standard no.2 mengharuskan manajemen untuk membuat sebuah pertanyaan yang menjelaskan dan menilai sistem pengendalian internal perusahaan.
  • Pengguna juga harus memahami pengendalian internal perusahaan sehingga dapat diterapkan dengan tepat. Contoh  nya kebijakan manajemen mungkin mengharuskan bahwa detail faktur harus diverifikasi terhadap slip pengepakan dan pesanan pembelian (PO).
  • Akuntan juga memiliki peran penting sebagai perancang prosedur pengendalian internal yang mendorong ketaatan terhadap peratursn dan sasaran perusahaan.
  • Dalam perananya sebagai evaluator, auditor internal dan auditor eksternal harus memahami sistem pengendalian internal. Auditor internal memainkan peran penting dalam mengembangkan laporan manajemen yang menilai pengendalian internal, saat ini diharuskan oleh standar PCAOB no 2. Audit eksternal perlu memahami pengendalian internal sehingga menyusun atestasi atas pertanyaan manajemen mengenai pengendalian internal sebagaimana diharuskan oleh standar tersebut.

Kerangka kerja dalam mempelajari pengendalian internal: komponen dan sasaran pengendalian internal
Komponen pengendalian internal, terdapat 5 komponen pengendalian internal yang saling berkaitan yaitu: lingkungan pengendalian, penentuan risiko, aktifitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pengawasan. Berikut adalah penjelasannya:
 1.Lingkungan pengendalian mengacu pada faktor-faktor umum yang menetapkan sifat organisasi dan mempengaruhi kesadaran karyawan terhadap pengendalian. Faktor-faktor ini meliputi integritas, nilai-nilai etika, serta filosofi dan gaya operasi manajemen.
2.Penentuan resiko adalah identifikasi dan analisis risiko yang mengganggu pencapaian sasaran pengendalian internal.
3.Aktifitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko. Aktivitas pengendalian meliputi penelaahan kinerja, pemisahan tugas, pengendalian aplikasi, dan pengendalian umum.
4.informasi dan komunikasi. Sistem informasi perusahaan merupakan kumpulan prosedur (otomatis dan manual) dan record yang dibuat untuk memuali, mencatat, memproses dan melaporkan kejadian pada proses entitas.
5.pengawasan. manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk memastikan bahwa pengendalian organisasi berfungsi sebagaimana dimaksudkan.

Sasaran pengendalian internal
1.Sasaran pelaksanaan. Pada siklus pendapatan, pelaksanaan mengacu pada penyerahan barang atau jasa serta penerimaan dan penanganan kas. Selanjutnya pelaksanaan mencakup aktivitas dimana perusahaan mengeluarkan persediaan dan atau menggunakan sumebr daya lainnya misalnya tenaga kerja dan peralatan.
2.Sasaran sistem informasi. Sasaran ini memfokuskan pada pencatatan, pembaruan, dan pelaporan informasi akuntansi. Data kejadian harus dicatat dengan tepat pada dokumen sumber dan dalam file transaksi.
3.Sasaran perlindungan aset. Fokus utama kita adalah pada sasaran pelaksanaan dan sistem informasi. Sasaran ini sesuai untuk teks ini karena relavan dengan fungsi sistem informasi akuntansi dan konsisten dengan fokus kita pada kejadian dan proses.
4.Sasaran kinerja. Dadaran ini memfokuskan pada pencapaian  kinerja yang memuaskan dari organisasi, orang, departemen, barang, atau jasa. Meskipun sasaran ini tercapai, sasaran  kinerja bisa saja tidak tercapai. Contoh nya pesanan pengiriman dan pengihan mungkin dilakukan dengan tepat, tetapi target penjualan mungkin tidak tercapai.

Penentuan risiko
Dalam menidentifikasikan risiko dan pengendalian dalam proses bisnis kita harus menentukan terlebihdahulu jenis sasaran kemudian deskripsi sasaran.

Penentuan risiko pelaksanaan: Siklus pendapatan
Bagian ini memberikan pedoman untuk menidentifikasikan risiko pelaksanaan pada siklus  pendapatan. Risiko pelaksanaan mencakup risiko tidak tepatnya pelaksanaan transaksi.
Risiko pelaksanaan yang umum untuk dua transaksi siklus pendapatan adalah sebagai berikut:
1.Penyerahan barang dan jasa:
-Diperbolehkannya penjualan atau layanan jasa yang tidak terotorisasi.
-Penjualan atau layanan jasa yang terotorisasi tidak terjadi, terlambat atau digandakan tanpa disengaja.
-Jenis barang atau jasa salah.
-Kuantitas atau kualitas salah.
-Pelanggan atau alamat salah.
2.Penerimaan kas:
-Kas tidak diterima atau terlambat diterima.
-Jumlah kas yang diterima salah.
Lima langkah yang bermanfaat dalam pemahaman dan penentuan risiko pelaksanaan:
Langkah1: Dapatkan pemahaman mengenai proses organisasi.
Langkah2: Identifikasikan barang atau jasa yang diberikan dan kas yang diterima yang tergolong berisiko.
Langkah3: Nyatakan kembali setiap risiko umum untuk menjelaskan risiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses tertentu yang dipelajari.
Langkah4: Beri penilaian terhadap signifikansi risiko-risiko yang tersisa.
Langkah5: Untuk risiko yang signifikan, identifikasi kan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap resiko.

Penetuan risiko pelaksanaan: Siklus pemerolehan
Dibagian sebelumnya dijelaskan pedoman untuk menilai risiko pelaksanaan pada siklus pendapatan, sedangkan bagian ini akan menjelskan risiko pelaksanaan pada siklus pemerolehan.
Berikut adalah langkah-langkah proses penggajian untuk menidentifikasikan risko nya:
Langkah1: Dapatkan pemahaman mengenai proses organisasi.
Langkah2: Identifikasikan barang atau jasa yang disediakan dan kas yang diterima yang tergolong berisiko.
Langkah3: Nyatakan kembali setiap risko yang bersifat umum untuk menjelaskan risiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses tertentu yang dipelajari. Keluarkan setiap risiko yang tidak relevan atau jelas-jelas tidak material.
Langkah4: Berikan penilaian atas signifikansi risiko-risiko yang tersisa.
Langkah5: Untuk risiko yang signifikan, identifikasikan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko.

Penelitian risiko sistem informasi
Karena sistem informasi mencatat transaksi perusahaan, sistem informasi tidak lepas dari risiko pelaksanaan. Bagian ini menstrukturkan risiko sistem informasi menjadi dua kategori yaitu: pencatatan risiko dan pembaruan risiko.
Mengidentifikasikan risiko dan pengendalian proses bisnis dalam proses penggajian:
Kejadian 1: Memberikan penuggasan
Kejadian 2: Melakukan tugas yang diberikan
Kejadian 3: Mencatat waktu datang
Kejadian 4: Mencatat waktu pulang
Kejadian 5: Menyiapkan gaji
Kejadian 6: Menyetujui gaji
Kejadian 7: Mencetak cek gaji
Kejadian 8: Menandatangani cek
Kejadian 9: Mendistribusikan cek gaji

Pencatatan risiko
Pencatatan risiko menyatakan risiko yang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem informasi organisasi. Sebagai contoh jika catatan penjualan memiliki identifikasi pelanggan yang salah, pelanggan yang sebenarnya tidak mendapat tagihan, dan perusahaan mungkin tidak dibayar atas penjualan tersebut. Pada siklis pemerolehan, pencatatan kesalahan dapat mengakibatkan kelebihan pembayaran atau kehilangan kredit karena gagal bayar.

Memperbarui risiko
Pembaruan risiko adalah risiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak diperbarui dengan tepat. Memperbarui kesalahan bisa jadi sangat mahal, misalnya pesanan bisa ditolak karena jumlah persediaan dilaporkan sudah habis, padahal persediaan sebenarnya masih ada.
Bagian ini menjelaskan bagaimana mengidentifikasikan serta mendokumentasikan pencatatan dan memperbarui risiko serta secara sistematis pada SIA.
3 langkah bermanfaat dalam mengidentifikasikan risiko-risiko pencatatan:
  • Langkah1 dapatkan pemahaman mengenai proses yang dipelajari.
  • Langkah2 tinjaulah kejadian tersebut dan identifikasikanlah kejadia-kejadian diamana data dicatat didokumen sumber atau pada file transaksi.
  • Langkah3 untuk setiap kejadian dimana data dicatat didokumen sumber atau record transaction, perhatikan risiko pencatatan yang bersifat umum sebelumnya.

Mengidentifikasikan risiko pembaruan
Dibagian ini diberikan pedoman untuk mengidentifikasikan risiko-risiko pembaruan. Adapun langkah-langkahnya yaitu:
  • Identifikasikanlah risiko-risiko pencatatan. Langkah ini diperlukan karena kesalahan dalam mencatat informasi  difile transaksi dapat mengakibatkan pengguanaan informasi yang tidak akurat untuk memperbarui field ringkasan.
  • Identifikasikanlah kejadian-kejadian yang mencakup aktifitas pembaruan. Jenis file induk yang dapat diperbarui akibat dari transaksi meliputi: persediaan, ajsa dan agen.
  • Untuk setiap kejadian dimana file induk diperbarui, perhatikan risiko-risiko pembaruan umum sebelumnya.

Pencatatan dan pembaruan sistem buku besar
Beberapa kejadian memiliki signifikansi akuntansi keuangan secara langsung, sedangkan beberapa lainnya tidak. Kejadian yang memerlukan pembaruan terhadap akun-akun buku besar. Ini diperlukan untuk mencatat kejadian-kejadian seperti itu pada saat terjadinya dengan suatu cara yang memfasilitasi pembaruan selanjutnya yang diperlukan terhadap buku besar. Field akun buku besar dapat ditambahkan pada file transaksi dan file induk.

Risiko dalam mencatat dan memperbarui informasi pada sistem buku besar
Salah satu risiko adalah bahwa akun buku besar salah dicatat dan bahwa jumlah debit atau kredit salah. Juga terdapat risiko bahwa record induk buku besar mungkin tidak diperbarui sama sekali, terlambat diperbarui atau diperbarui dua kali. Selain itu, record induk buku besar yang salah dapat telah diperbarui dan proses memperbarui mengandung kesalahan yang mengakibatkan kesalahan memperbarui saldo.

Risiko pengendalian
Setelah risiko kerugian atau kesalahan yang signifikan telah diidentifikasi, evaluator harus memerhatikan cara-cara untuk mengendalikan risiko. Dibanyak kasus, perusahaan meminta bantuan akuntan, auditor eksternal, atau auditor internal untk mengevaluasi pengendalian dan meminta pendapat pengendalian tambahan jika diperlukan.

Aktivitas pengendalian
Dibagian ini akan dibahas komponen ketiga pengendalian internal yaitu aktivitas pengendalian secara lebih mendalam.
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi risiko dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Aktivitas ini bisa dibuat manual atau otomatis dan bisa diterapkan diberbagai tingkat didalam organisasi. Terdapat empat jenis pengendalian yaitu pengendalian arus kerja, pengendalian input, pengendalian umum dan penelahaan kinerja.

Pengendalian arus kerja
1.Pemisah tugas
Pemisahan tugas antaragen internal merupakan konsep ini dalam mendesain aktivitas pengendalian internal. Biasanya agar kecurangan terjadi ketika karyawan memerlukan akses keaset maupun kemampuan untuk menyembunyikan kecurangan dalam record organisasi. Misalnya kasir dapat mengambil kas dan menyembunyikan nya dengan membuang nota penjualan. Untuk mencegah masalah seperti ini, organisasi dapat mengupayakan pemisahan otorisasi kejadian, pelaksanaan kejadian, pencatatan data kejadian dan pengamanan sumber daya yang berhubungan dengan kejadian.

2.Penggunaan informasi mengenai kerjadian sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas
Informasi mengenai kejadian sebelumnya dapat berasal dari dokumen atau record komputer. Pertama kita bahas informmasi dari dokumen.
 -Informasi dari dokumen: nota  penjualan yang disiapkan selama kejadian “menerima pesanan” digunakan untuk mengotorisasikan kejadian “menyiapkan makanan”. Sebagai contoh meskipun karyawan yang sama menerima pesanan dan memasak makanan, informasi dari pesanan tersebut akan membantu mengendalikan kesalahan pada kejadian memasak.
-Informasi file komputer: kita telahmelihat bahwa seseorang dapat menggunakan dokumen dari kejadian terdahulu untuk mengendalikan kejadian berikutnya. Contoh nya yaitu, data ringkasan file induk bisa diperiksa untuk mengotorisasi kejadian misalnya ketika penumpang membeli tiket, jumlah kursi dapat diperbarui difile induk penerbangan. Contoh lain record transaksi juga bisa membantu mengendalikan kejadian. Seseorang karyawan bisa memeriksa record pembelian dan penerimaan dikomputer untuk menyetujui faktur pembayaran.

3.Ururtan kejadian yang diharuskan
Dibanyak kasus, organisasi memiliki kebijakan yang mengharuskan suatu proses untuk mengikuti urutan tertentu. Misalnya seorang dokter mungkin mengharuskan pengumpulan informasi asuransi sebelum memeriksa pasien. Informasi ini mengurangi risiko tidak mendapatkan penggantian biaya atas jasa nya.

4.Menindaklanjuti kejadian
Organisasi harus memiliki cara otomatis atau manual untuk menelaah transaksi yang belum disimpulkan. Berikut ini beberapa contoh kejadian yang mungkin memerlukan tindak lanjut:
-Pesanan pelanggan yang belum dipenuhi
-Faktur penjualan yang sudah jatuh tempo
-Permintaan yang menunggu untuk disetujui
-Jasa yang disediakan tetapi belum selesai (misalnya, pekerjaan, percetakan, pekerjaan, perbaiakan, dan audit)

5.Dokumen bernomor urut
Memberi nomor urut pada dokumen memberikan peluang untuk mengendalikan kejadian. Dokumen bernomor urut dibuat selama satu kejadian dipertanggung jawabkan dikeajdian berikutnya. Memeriksa urutan dokumen bernomor dapat membantu memastikan bahwa seluruh kejadian dilaksanankan dan dicatat dengan tepat.

6.Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu  proses
Agen internal ditunjuk sebagai penanggung jawab sebagian besar kejadian. Misalnya pelayan bertanggung jawab untuk menerima pesanan pelanggan dan memberi harga pada nota penjualan. Staf dapur bertanggung jawab untuk memasak dengan benar dan tepat waktu, dan kasir bertanggung jawab untuk menerima jumlah kas yang benar.

7.Pembatasan akses ke aset dan informasi
Cara penting untuk memproteksi aset, sperti kas, persediaan, peralatan dan data adalah membatasi akese hanya untuk karyawan yang memerlukannya untuk mengerjakan tugas yagn diberikan. Untuk membatasi akses kepadanya, aset fisik disimpan dilokasi yang aman. Misalnya gudang hanya terbuka untuk karyawan yang mengambil, mengirim dan menerima brang.

8.Rekonsiliasi catatan dengan bukti fisik aset
Aktivitas rekonsiliasi digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa kejadian dan data file induk yang tercatat sesuai dengan aset yang sebenarnya. Rekonsiliasi berbeda dengan penggunaan dokumen untuk mengendalikan kejadian dalam dua cara penting:
-Rekonsiliasi lebih umum dari pada pemerikasaan sederhana atau perbandingan dokumen yang menunjukan kejadian-kejadian individu. Rekonsiliasi biasanua mencakup data mengenai banyak kejadian.
-Rekonsiliasi terjadi setelah kejadian dilaksanakan dan dicatat. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dokumen digunakan untuk memulai kejadian.

Penelaahan kinerja
Penelaahan kinerja mengukur kinerja dengan membandingkan data aktual dengan anggaran, proyeksi atau data periode lalu. Penelaahan kinerja meliputi analisis data (kemungkinan dari banyak periode), indentifikasi masalah, dan pengambilan tindakan perbaikan.
Contoh penelaahan kinerja adalah sebagai berikut:
-Manajer pemasaran menelaah penjualan berbagai macam produk untuk menentukan produk mana yang dihentikan.
-CEO ingin menentukan keberhasilan wakil direktur yang bertanggung jawab atas penjualan internasional.
-Secara periodik, manajer kredit memeriksa laporan daftar akun-akun yang jatuh tempo sehingga keputusan dapat dibuat terkait dengan upaya  penagihan kredit seperti apa yang harus diambil.
-Manajer kredit memeriksa bahwa akun akun yang tidak tertagih berada dalam batas yang wajar dan merevisi kebijakan kredit jika diperlukan.
-Petugas pembelian menggunkan laporan periodik untuk menentukan apakah perusahaan harus menghentikan pemesanan dari pemasok dimana retur pembeliannya tinggi.

Record induk dan penelaahan kinerja. Penelahaan kinerja dan aktivitas pemeliharaan file saling berkaitan dalam dua cara. Pertama, angka-angka standar dan anggaran (data acuan) biasanya dicatat selama aktivitas pemeliharaan file di record induk. Kedua, data ringkasann yang disimpan direcord induk sering kali digunakan untuk menerapkan tindakan perbaikan.
Sebagai contoh, akun penjualan yang dicatat difile buku besar dapat mencakup 12 field untuk anggaran penjualan satu bulan.
Field ringkasan direcord induk juga dapat membantu dalam menelaah kinerja. Misalnya kita dapat menyimpan informasi mengenai retur pembelian pada record setiap pemasok.